Kemenpar Ajak TA/TO Rusia Famtrip ke Bali dan Labuan Bajo
Merdeka.com - Bali dan Labuan Bajo kembali diandalkan
Kementerian Pariwisata untuk memikat wisatawan. Kali ini melalui
Familiarization Trip, 14-21 Mei 2019. Pesertanya sebanyak 20 orang dari
Travel Agent dan Tour Operator (TA/TO) asal Rusia. Segmen yang dituju
adalah adventure, culture, family, dan honeymooners.
Peserta tiba di Bandara Ngurah Rai, Bali, pukul 08.10 WITA dengan
menggunakan Qatar Airlines. Untuk melepas lelah, peserta diajak menuju
ke tempat Spa. Di sana, mereka mendapatkan treatment. Kemudian,
beristirahat di The Anvaya Beach Resort.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengatakan, kegiatan ini memiliki dua tujuan. Yaitu memperkuat branding dan selling Wonderful Indonesia di Rusia. Juga Eropa secara umum.
Diharapkan, nantinya peserta mampu membantu mempengaruhi pasar berdasarkan pengalamannya. Dan sebagai travel agent, mereka bisa menceritakan Beyond Bali yang start dan end point-nya tetap menggunakan hub Bali.
"Famtrip adalah cara paling efektif untuk melakukan branding dan selling. Karena pesertanya TA/TO, kita harapkan Famtrip bisa menyentuh selling effort. Harapannya, saat pulang dari Famtrip mereka bisa membuat paket baru. Yang secara otomatis, bisa membantu menjual Indonesia melalui paket-paket yang mereka buat," kata Nia, Selasa (28/5).
Selama empat hari di Bali, peserta melakukan berbagai aktivitas seperti berenang sunbathing di The Lawn Beach Club, mengunjungi Garuda Wisnu Kencana dengan berbagai aktivitasnya, serta menikmati golden sunset dan tari Kecak di Pura Uluwatu.
Tak hanya mengunjungi spot wisata yang sudah umum dikunjungi turis, peserta diajak melakukan kegiatan rafting di Ubud. Uniknya, perjalanan menuju tempat rafting di arrange menggunakan VW Safari. Sensasinya tentu saja berbeda dibanding dengan mengendarai mobil penumpang modern seperti kebanyakan.
"Keliling Bali dengan VW Safari lawas punya keunikan tersendiri. Peserta bisa menikmati perjalanan dengan kondisi kendaraan terbuka. Sehingga, peserta bisa menghirup udara segar di Ubud dengan dimanjakan keindahan tatanan sawah hijau menghampar. Serta arsitektur Bali yang unik. Sungguh sebuah pengalaman berbeda yang mengasyikkan," imbuhnya.
Rangkaian Fam Trip kali ini untuk menunjukkan bahwa berwisata akan semakin berkesan jika diselipkan dengan kegiatan yang banyak melibatkan masyarakat lokal. Oleh karena itu, hari terakhir di Bali, peserta diajak mengunjungi Secret Garden Village di daerah Tabanan.
Di tempat ini, peserta melakukan aktivitas pembuatan sabun dimana sabun yang dibuat dapat dibawa pulang oleh peserta. Setelah itu, peserta diarahkan menuju tempat workshop kopi dan dijelaskan mengenai jenis-jenis kopi Indonesia. Termasuk mencoba membuat latte art serta merasakan kenikmatannya.
Asisten Deputi Pemasaran II Regional IV Kemenpar Agustini Rahayu menambahkan, peserta melanjutkan famtrip ke Labuan Bajo Tanggal 18 Mei. Mereka juga berkesempatan mengunjungi Pulau Padar menggunakan speed boat dan melakukan trekking untuk menuju ke puncak bukit Pulau Padar. Di sini, peserta sangat terkesan dan sangat menikmati keindahan Pulau Padar dengan 3 lengkungan yang sudah terkenal di dunia.
"Dari Pulau Padar, peserta langsung menuju Pink Beach. Di sini peserta menikmati kegiatan seperti snorkeling, berenang, dan sunbathing. Kemudian menuju ke Taman Nasional Komodo untuk melakukan trekking mencari komodo," bebernya.
Melihat Komodo adalah tujuan utama peserta mengunjungi pulau ini. Sehingga, ketika berhasil melihat komodo, peserta sangat terkesan dan takjub. Mereka pun berfoto secara langsung dengan komodo yang dujuluki sebagai the last dragon in the world ini. Peserta semakin puas, karena kegiatan hari itu ditutup dengan berenang di Manta Point.
Setelah melakukan beberapa aktifitas di Bali dan Labuan Bajo, peserta kembali ke Rusia tanggal 21 Mei 2019. Mereka terbang menggunakan maskapai Qatar Airlines. Tentunya dengan membawa pengalaman dan kenangan manis dari Bali dan Labuan Bajo.
Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap, seluruh peserta famtrip dapat lebih bersemangat lagi dalam mempromosikan destinasi Bali dan Labuan Bajo di negara mereka. Sebagai travel agent, mereka bisa menjual Bali dan Labuan Bajo dalam bentuk paket perjalanan, atau bisa juga ditawarkan secara terpisah.
"Kita punya target kunjungan wisatawan asal Rusia sebesar 160.000 sepanjang tahun 2019. Jumlah itu naik 6,67% dari target tahun sebelumnya, yaitu sebesar 150.000 wisman. Salah satu strategi berpromosi Kemenpar untuk terus mendongkrak kunjungan wisman Rusia adalah dengan famtrip ini," tandasnya. [hrs
BERITA TERKAIT
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengatakan, kegiatan ini memiliki dua tujuan. Yaitu memperkuat branding dan selling Wonderful Indonesia di Rusia. Juga Eropa secara umum.
Diharapkan, nantinya peserta mampu membantu mempengaruhi pasar berdasarkan pengalamannya. Dan sebagai travel agent, mereka bisa menceritakan Beyond Bali yang start dan end point-nya tetap menggunakan hub Bali.
"Famtrip adalah cara paling efektif untuk melakukan branding dan selling. Karena pesertanya TA/TO, kita harapkan Famtrip bisa menyentuh selling effort. Harapannya, saat pulang dari Famtrip mereka bisa membuat paket baru. Yang secara otomatis, bisa membantu menjual Indonesia melalui paket-paket yang mereka buat," kata Nia, Selasa (28/5).
Selama empat hari di Bali, peserta melakukan berbagai aktivitas seperti berenang sunbathing di The Lawn Beach Club, mengunjungi Garuda Wisnu Kencana dengan berbagai aktivitasnya, serta menikmati golden sunset dan tari Kecak di Pura Uluwatu.
Tak hanya mengunjungi spot wisata yang sudah umum dikunjungi turis, peserta diajak melakukan kegiatan rafting di Ubud. Uniknya, perjalanan menuju tempat rafting di arrange menggunakan VW Safari. Sensasinya tentu saja berbeda dibanding dengan mengendarai mobil penumpang modern seperti kebanyakan.
"Keliling Bali dengan VW Safari lawas punya keunikan tersendiri. Peserta bisa menikmati perjalanan dengan kondisi kendaraan terbuka. Sehingga, peserta bisa menghirup udara segar di Ubud dengan dimanjakan keindahan tatanan sawah hijau menghampar. Serta arsitektur Bali yang unik. Sungguh sebuah pengalaman berbeda yang mengasyikkan," imbuhnya.
Rangkaian Fam Trip kali ini untuk menunjukkan bahwa berwisata akan semakin berkesan jika diselipkan dengan kegiatan yang banyak melibatkan masyarakat lokal. Oleh karena itu, hari terakhir di Bali, peserta diajak mengunjungi Secret Garden Village di daerah Tabanan.
Di tempat ini, peserta melakukan aktivitas pembuatan sabun dimana sabun yang dibuat dapat dibawa pulang oleh peserta. Setelah itu, peserta diarahkan menuju tempat workshop kopi dan dijelaskan mengenai jenis-jenis kopi Indonesia. Termasuk mencoba membuat latte art serta merasakan kenikmatannya.
Asisten Deputi Pemasaran II Regional IV Kemenpar Agustini Rahayu menambahkan, peserta melanjutkan famtrip ke Labuan Bajo Tanggal 18 Mei. Mereka juga berkesempatan mengunjungi Pulau Padar menggunakan speed boat dan melakukan trekking untuk menuju ke puncak bukit Pulau Padar. Di sini, peserta sangat terkesan dan sangat menikmati keindahan Pulau Padar dengan 3 lengkungan yang sudah terkenal di dunia.
"Dari Pulau Padar, peserta langsung menuju Pink Beach. Di sini peserta menikmati kegiatan seperti snorkeling, berenang, dan sunbathing. Kemudian menuju ke Taman Nasional Komodo untuk melakukan trekking mencari komodo," bebernya.
Melihat Komodo adalah tujuan utama peserta mengunjungi pulau ini. Sehingga, ketika berhasil melihat komodo, peserta sangat terkesan dan takjub. Mereka pun berfoto secara langsung dengan komodo yang dujuluki sebagai the last dragon in the world ini. Peserta semakin puas, karena kegiatan hari itu ditutup dengan berenang di Manta Point.
Setelah melakukan beberapa aktifitas di Bali dan Labuan Bajo, peserta kembali ke Rusia tanggal 21 Mei 2019. Mereka terbang menggunakan maskapai Qatar Airlines. Tentunya dengan membawa pengalaman dan kenangan manis dari Bali dan Labuan Bajo.
Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap, seluruh peserta famtrip dapat lebih bersemangat lagi dalam mempromosikan destinasi Bali dan Labuan Bajo di negara mereka. Sebagai travel agent, mereka bisa menjual Bali dan Labuan Bajo dalam bentuk paket perjalanan, atau bisa juga ditawarkan secara terpisah.
"Kita punya target kunjungan wisatawan asal Rusia sebesar 160.000 sepanjang tahun 2019. Jumlah itu naik 6,67% dari target tahun sebelumnya, yaitu sebesar 150.000 wisman. Salah satu strategi berpromosi Kemenpar untuk terus mendongkrak kunjungan wisman Rusia adalah dengan famtrip ini," tandasnya. [hrs
Comments
Post a Comment